Keheningan malam membisikkan kata" dalam telingaku. Membersitkan sbuah knangan dalam benakku. kenangan itu mengalir dengan cepat. Meluruh dan menyatu dalam sel" tubuhku.
Setiap napas yang terhembus, mengeluarkan sedikit demi sedikit kehangatan yg dulu pernah ada. menyisakan sebongkah kedinginan yg membatu.
Waktu seolah menertawakanku, merasa ia telah mengalahkanku. Masa lalu tak akan pernah menjadi masa kini. dan aku hanya mampu sebatas menarik bayangn. menyelubungiku dengan gelapnya kepalsuan. meninggalkanku dalam sudut kesendirian.
kata" sang malam kembali bergema di telingaku. tersenyum sadis melihat senyum pahitku. tertawa melihat ketegaranku yg rapuh. mencibir melihat tawa palsuku.
kebeningan yg mngalir, takkan mampu mengubah kelicikan dinginnya malam. waktu akan berhenti sejenak, untuk menyaksikan luka itu berdarah. dengan sengaja menyiramkannya dengan air dingin yg hanya akan membuat luka menjadi smakin perih.
aku balas berbisik pada sang malam, bertanya, apakah matahari akan menjemputku? aku berpaling pada waktu, kapankah ini berlalu?